Hari Ini.. Esok... & Lusa...
21.50 Edit This 0 Comments »Tawa seakan semu untuk ditebarkan
Ketika sembilu menyayat kalbu
Memekik segala amarah yang hiasi hari
Menterjemahkan bahasa kalbu melewati ruang waktu
Hati mencoba meraba asa
Yang pernah membingkai erat getar dawai hati.
Matahari segera purna menuju ufuk barat
Saat itupun ku melihat luka yang kian menganga
Mencerna untaian kalimat yang siap jadi kenangan
Aku tahu...
Di sisi lain kaupun kini mungkin tengah menatap mentari
Mencari yang meninggalkan jingga tatkala berganti
Aku berlalu tanpa harus menoleh kebelakang lagi
Biar segala memory itu terkubur dalam.
Esok lusa pelangi itu akan kukibarkan
Diantara do'a, asa, dan cinta...
Kusembuhkan sayatan sembilu dengan sesungging senyuman
Kutengadahkan wajah dengan tangan berlumur darah
Aku yakin cinta itu masih ada untukku...
Ketika sembilu menyayat kalbu
Memekik segala amarah yang hiasi hari
Menterjemahkan bahasa kalbu melewati ruang waktu
Hati mencoba meraba asa
Yang pernah membingkai erat getar dawai hati.
Matahari segera purna menuju ufuk barat
Saat itupun ku melihat luka yang kian menganga
Mencerna untaian kalimat yang siap jadi kenangan
Aku tahu...
Di sisi lain kaupun kini mungkin tengah menatap mentari
Mencari yang meninggalkan jingga tatkala berganti
Aku berlalu tanpa harus menoleh kebelakang lagi
Biar segala memory itu terkubur dalam.
Esok lusa pelangi itu akan kukibarkan
Diantara do'a, asa, dan cinta...
Kusembuhkan sayatan sembilu dengan sesungging senyuman
Kutengadahkan wajah dengan tangan berlumur darah
Aku yakin cinta itu masih ada untukku...
0 komentar:
Posting Komentar